KONSEP KEPEMIMPINAN DAN DIMENSI KEPEMIMPINAN
Makalah
ini guna untuk memenuhi tugas mata kuliah
Administrasi
Pendidikan
Oleh: H. M. Yahya M.Pdi
KELOMPOK III:
EKA FATMAWATI
SITI KHOLIFAH
NURUL QOMARIAH
MUDFIRUDIN
BAKTI HAMDANI
DARUL ZHULFI
JURUSAN
TARBIYAH
PROGRAM
STUDI KEPENDIDIKAN ISLAM
SEKOLAH
TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN)
SAMARINDA
2011/2012
PENDAHULUAN
Latar belakang
Setiap manusia pada hakikatnya
adalah pemimpin dan setiap manusia akan diminta pertanggung jawabannya kelak.
Manusia sebagai pemimpin minimal mampu memimpin dirinya sendiri. Setiap
organisasi harus harus ada pemimpinnya, yang secara ideal dipatuhi dan disegani
bawahannya. Organisasi tanpa pemimpin akan kacau balau. Oleh karena itu, harus
ada seorang pemimpin yang memerintah bawahannya dan mengarahkan bawahannya
mencapai tujuan individu, kelompok, dan organisasi.
Sebagai
ilustri, leader diibaratkan sebagai
supir bus yang menentukan arah kemana bus hendaki dibawa agar perjalanan bus
selamat sampai tujuan seorang supir atau leader harus memiliki pandangan jauh
kedepan. Didalam suatu bus, biasanya supir dibantu oleh kernet. Kernet inilah
yang disebur manajer. Jika supir berurusan keatas atau kepemilik bus, maka
kernet berurusan kebawah, misalnya mengisi atau membayar bahan bakar minyak,
membersihkan bus, menyediakan makanan kecil, dan mengagih biaya perjalannan
kepada penumpang. Penumpang ini diibaratkan anggogta organisasi, sedangkan bus
diibaratkan sebagai organisasinya.
Kepemimpinan
merupakan topic yang menarik untuk dikaji. Oleh karena itu, sampai sekarang
terus dipelajari, dipraktikakn, dan diteliti.
PEMBAHASAN
A.
Pengertian Kepemimpinan
Kata “memimpin” mempunyai arti
memberikan bimbingan, mengarahkan dan berjalan di depan.[1]
Kepemimpinan diterjemahkan
kedalam istilah yaitu sifat-sifat, prilaku pribadi, pengaruh terhadap orang
lain, pola-pola interaksi, hubungan kerjasama antarparan, kedudukan dari satu
jabatan administratif, dan persepsi dari lain-lain tentang legitimasi pengaruh.[2]
Selain itu, kepemimpinan mengandumg
arti/makna luas yaitu, kemampuan untuk menggerakkan segala sumber yang ada pada
suatu lembaga baik perusahaan maupun sekolah sehingga dapat didayagunakan
secara maksimal untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Adapun pengertian
lain dari kepemimpinan yaitu, seorang yang mampu meciptakan perubahan secara efektif
didalam penampilan kelompok dan mampu menggerakakan orang lain sehingga secara
sadar orang lain tersebut mau melakukan apa yang dikehendaki oleh pemimpin, selain itu
mampu mengarahkan, membimbing, melindungi, membina, memberikan teladan, memberikan
dorongan, serta memberikan bantuan[3]
dan mecerminkan tanggung jawab untuk menggerakkan seluruh sumber daya yang ada
di lembaga tersebut, sehingga lahir Etos kerja dan produktivitas yang tinggi
dalam mencapai tujuan. Kepemimpinan disini sangat penting sebab disamping
berperan sebagai penggerak juga berperan untuk melakukan kontrol segala
aktivitas karyawan di sebuah perusahaan dan mengontrol segala aktivitas guru,
staf, dan siswa, serta sekaligus untuk meneliti persoalan-persoalan yang timbul
dilingkungan sekolah.[4]
Berdasarkan pandangan diatas dapat disimpulkan bahwa
kepemimpinan adalah sekumpulan dari serangkaian kemampuan dan sifat-sifat
kepribadian, termasuk di dalamnya kewibawaan, untuk dijadikan sebagai sarana
dalam rangka meyakinkan yang dipimpinnya agar mereka mau dan dapat melaksanakan
tugas-tugas yang dibebankan kepadanya dengan rela, penuh semangat, ada
kegembiraan batin, serta merasa tidak sempurna.[5]
B. Konsep Kepemimpinan
Ditinjau dari sejarah perkembangannya dapat dikemukakan 3 konsep
kepemimpinan, yaitu:
1.
Suatu konsep
yang menganggap bahwa kepemimpinan merupakan suatu kemampuan yang berupa
sifat-sifat yang dibawa sejak lahir yang ada pada diri seorang pemimpin.
Menurut konsep ini kepemimpinan diartikan sebagai traits within the
individual leader.jadi, seseorang dapat menjadi pemimpin karena memang
dilahirkan sebagai pemimpin dan bukan karena dibuat atau di didik untuk itu (
leaders were borned and not made).
2.
Konsep ini
memandang kepemimpinan sebagai fungsi kelompok (function of the group). Menurut
konsep ini, sukses tidaknya suatu kepemimpinan tidak hanya dipengaruhi oleh
kemampuan atau sifat-sifat yang ada pada seseorang, tetapi justru yang lebih
penting adalah dipengaruhi oleh sifat-sifat dan ciri-ciri kelompok yang
dipimpinnya.
3.
Konsep ini
tidak hanya didasari atas pandangan yang bersifat psikologis dan sosiologis,
tetapi juga atas ekonomi dan politis. Menurut konsep ini kepemimpinan dipandang
sebagai suatu fungsi dari situasi (function of the situation). Disamping
sifat-sifat individu pemimpin dan fungsi-fungsi kelompok seperti konsep pertama
dan kedua, kondisi dan situasi tempat kelompok itu berada mendapat
penganalisaan pula dalam masalah kepemimpinan.
Demikianlah, untuk mendapat kepemimpinan yang ideal, ketiga konsep
tersebut diatas harus dipadukan karena ketiganya saling melengkapi.[6]
C. Dimensi kepemimpinan
Dimensi kepemimpinan menurut Chester
I. Barnard terbagi menjadi dua yaitu efektifan dan efesiensi kepemimpinan.
Keefektifan berhubungan dengan
pencapaian tujuan kerja sama yang brsifat social dan nonpersonal, sedangkan
efisiensi berhubungan dengan kepuasan motif-motif individual, dan bersifat
personal.
Menurut David G. Bowers dimensi kepemimpinan
terbagi menjadi empat yaitu:
a.
Bantuan
(support), artinya tingkah laku yang memperbesar perasaan berhargaseseorang dan
merasa dianggap penting.
b.
Kemudahan
interaksi, artinya tingkah laku yang memberanikan anggota-anggota kelompok untuk mengembangkan
hubungan-hubungan yang saling menyenangkan.
c.
Pengutamaan
tujuan, artinya tingkah laku yang merangsang antusiasme bagi penemuan tujuan
kelompok mengenai pencapaian prestasi yang baik.
d.
Kemudahan
bekerja, artinya tingkah laku yang membantu pencapaian tujuan dengan
kegiatan-kegiatan. Contoh penerapan waktu, pengorganisasian, perencanaan dan
penyediaan sumber-sumber (alat-alat, bahan-bahan, dan pengetahuan teknis).
PENUTUP
Kesimpulan
kepemimpinan
mengandumg arti/makna luas yaitu, kemampuan untuk menggerakkan segala sumber
yang ada pada suatu lembaga baik perusahaan maupun sekolah sehingga dapat
didayagunakan secara maksimal untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Adapun pengertian lain dari kepemimpinan yaitu, seorang yang
mampu meciptakan perubahan secara efektif didalam penampilan kelompok dan mampu
menggerakakan orang lain sehingga secara sadar orang lain tersebut mau
melakukan apa yang dikehendaki oleh pemimpin, selain itu
mampu mengarahkan, membimbing, melindungi, membina, memberikan teladan, memberikan
dorongan, serta memberikan bantuan dan mecerminkan tanggung jawab untuk menggerakkan seluruh
sumber daya yang ada di lembaga tersebut, sehingga lahir Etos kerja dan
produktivitas yang tinggi dalam mencapai tujuan.
Suatu konsep
yang menganggap bahwa kepemimpinan merupakan suatu kemampuan yang berupa
sifat-sifat yang dibawa sejak lahir yang ada pada diri seorang pemimpin. Konsep ini memandang kepemimpinan sebagai fungsi kelompok (function of
the group), dan Menurut konsep ini kepemimpinan
dipandang sebagai suatu fungsi dari situasi (function of the situation).
Disamping sifat-sifat individu pemimpin dan fungsi-fungsi kelompok seperti
konsep pertama dan kedua, kondisi dan situasi tempat kelompok itu berada
mendapat penganalisaan pula dalam masalah
kepemimpinan.
Demikianlah,
untuk mendapat kepemimpinan yang ideal, beberapa konsep tersebut diatas harus dipadukan karena ketiganya saling
melengkapi.
DAFTAR PUSTAKA
Purwanto, M. Ngalim, Administrasi
dan Supervisi Pendidikan, Jakarta: PT Remaja Rosdakarya,
1987
Wahjosumidjo, Kepemimpinan Kepala Sekolah, Tinjauan
Teoretik dan Permasalahannya, JAKARTA: PT Raja Grafindo Persada, 2007
Tidak ada komentar:
Posting Komentar